HMPS Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta mengadakan kegiatan Pelatihan Bekam di Laboratorium TP pada hari Minggu 30 Oktober 2022. Pemateri pada pelatihan bekam adalah Mamluatur Rahmah, S.Psi. I., M. Ag. dosen program studi tasawuf dan psikoterapi. Pelatihan bekam ini dihadiri oleh 40 peserta yang terdiri dari mahasiswa semester 1, 3, dan 5 Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi. HMPS Tasawuf dan Psikoterapi mengadakan kegiatan ini untuk memberikan bekal bagi mahasiswa program studi Tasawuf dan Psikoterapi yang kelak menjadi lulusan yang memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam menguasai bekam. Mahasiswa yang telah memiliki keterampilan ini juga pada jangka penjang diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam memberikan penanganan bekam kepada masyarakat dalam bidang apa pun diantaranya bidang kesehatan.

Kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi materi dan juga praktik. Mamluatur Rahmah S.Psi. I., M. Ag. selaku narasumber menyatakan proses permasalahan psikologis memberikan dampak secara fisik individu. Mamluatur Rahmah memberikan beberapa contoh diantaranya perasaan marah yang menyebabkan penyakit liver, kegembiraan memberikan pengaruh pada kondisi jantung, kesedihan dengan organ paru-paru, ketakutan dengan organ ginjal, dan keterkejutan dengan organ jantung dan ginjal.

Sesi praktik dimulai dengan menentukan mahasiswa yang akan dibekam yaitu saudara Habib sekaligus sebagai Ketua HMPS Tasawuf dan Psikoterapi. Pemateri menyiapkan minyak zaitun, menyiapkan fungsi perekat agar dapat menempel dan tidak perih ketika dipasangkan kop. Tahap sebelumnya adalah diberikan alkohol terlebih dahulu. Untuk satu titik bekam dapat dilakukan sampai 3 menit kemudian ditusuk menggunakan jarum dengan ukuran yang sangat kecil untuk mengeluarkan darah dan di kop. Pada tahap ini harus ditunggu sampai beberapa menit kemudian dibersihkan. Langkah tersebut dilakukan dua kali. “jika masih ada bekas darah, maka masih perlu di bekam karena sisa sisa darah masih belum keluar”, penyampaian dari Mamluatur Rahmah S.Psi. I., M. Ag.

Langkah tersebut dilakukan dua kali, lamanya kop yang kedua ini tidak bergantung pada waktu tetapi bergantung pada darah. Apabila darah nya mulai berhenti maka kopnya dibuka. Kemudian dibersihkan menggunakan tissue. Langkah terakhir adalah mengekop kembali area yang sebelumnya untuk mengeluarkan sisa-sisa darah kotor. Setelah dibersihkan menggunakan tissu usap dengan menggunakan minyak zaitun untuk membersihkan, supaya tidak ada bakteri-bakteri yang menempel. Kegiatan diakhiri dengan meminta kesan.

Red dan Foto: Nazila

By admintp

Laman Resmi Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *