Sukoharjo — Kehidupan saat ini berkembang pesat. Terdapat berbagai inovasi di berbagai bidang, sehingga menghasilkan banyak produk di berbagai aspek kehidupan. Misalkan, inovasi di bidang kuliner, fashion, dan aspek kehidupan lainnya. Di sisi lain, kompetisi yang semakin tinggi antar manusia menyebabkan individu berupaya menyeimbangkan dengan mencari kesenangan. Sehingga, kondisi tersebut menyebabkan individu rentan mengalami hedonis dan perilaku konsumtif.

Berdasarkan fenomena tersebut, Wulan Muawaliyah, mahasiswi program studi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta, meneliti hubungan antara qana’ah dan hedonis dengan perilaku konsumtif mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta. Penelitian tersebut dilakukan di bawah bimbingan Ahmad Saifuddin, M.Psi., Psikolog. Wulan menggunakan tiga alat ukur yang divalidasi oleh enam orang ahli serta diujicobakan terhadap 277 mahasiswi di 18 perguruan tinggi keislaman di daerah Jawa Tengah dan DIY (kecuali UIN Raden Mas Said) untuk menghasilkan daya beda dan koefisien reliabilitas yang tinggi. Adapun sampel penelitian Wulan sebanyak 297 mahasiswi UIN Raden Mas Said Surakarta yang tersebar di berbagai fakultas.

Penelitian tersebut menghasilkan adanya hubungan antara qana’ah dan hedonis dengan perilaku konsumtif pada mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta. Lebih lanjut, penelitian tersebut mengungkap adanya hubungan negatif antara qana’ah dengan hedonis. Artinya, semakin tinggi tingkat qana’ah yang dimiliki individu, maka semakin rendah pula tingkat hedonis individu. Begitu pula sebaliknya. Di sisi lain, terdapat hubungan positif antara hedonis dengan perilaku konsumtif. Sehingga, apabila tingkat hedonis individu tinggi, akan menyebabkan tingginya perilaku konsumtif individu. Demikian sebaliknya.

Penelitian tersebut berhasil dipertahankan di depan dewan penguji, Siti Fathonah, S.Th.I., M.A. dan Vera Imanti, M.Psi., Psikolog, pada Kamis (14/04). Keberhasilan Wulan dalam mempertahankan hasil penelitian tersebut membuat Wulan menjadi lulusan Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta yang ke-21 serta berhak menyandang gelar Sarjana Agama di bidang Tasawuf dan Psikoterapi. Penelitian tersebut berimplikasi pada terciptanya alat ukur qana’ah dalam konteks remaja di Jawa Tengah dan DIY. Selain itu, juga menjadi referensi bahwa terapi qana’ah bisa menjadi salah satu teknik untuk menurunkan hedonis dan perilaku konsumtif.

(Red: Ahmad Saifuddin, Foto: tebuireng.online)

By admintp

Laman Resmi Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *