Sukoharjo — Komunitas Tari Sufi Mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta (Kotamasa’i) mendapatkan kehormatan untuk menampilkan tari sufi di Masjid Syeikh Zayed Surakarta pada Jumat 29 Maret 2024 mendatang. Agar dapat tampil dengan optimal, para penari mengintensifkan latihan. Pada dasarnya, latihan tari sufi digelar secara rutin setiap minggu selama beberapa tahun terakhir. Latihan tari sufi ini sebagai upaya untuk mencetak penari tari sufi sebagai ciri khas dari TP UIN Raden Mas Said Surakarta serta sebagai sarana para mahasiswa untuk berzikir kepada Allah swt dengan cara menari. Selain sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah swt, latihan tari sufi juga diharapkan sebagai latihan bagi mahasiswa untuk menyehatkan mental dan spiritualnya.
Ditemui ketika meninjau latihan tari sufi pada Senin (25/03), Muhammad Eri Erdetya selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi (HMPS TP) UIN Raden Mas Said Surakarta berharap dengan adanya event ini Kotamasa’i bisa dikenal banyak orang. “Selain itu, penampilan tari sufi ini juga diharapkan dapat menambah jam terbang para mahasiswa TP UIN Raden Mas Said serta menarik minat dan bakat mahasiswa TP UIN Raden Mas Said bahwa tari sufi TP UIN Raden Mas Said bisa tampil ke luar, bukan hanya sekadar latihan saja,” lanjut Erdetya.
Adapun Defa Fatma Sari selaku Departemen Ketasawufan HMPS TP UIN Raden Mas Said Surakarta yang juga menjadi penari berharap acara yang diselenggarakan tanggal 29 Maret 2024 dapat berjalan dengan lancar sebab gelaran tersebut merupakan kesempatan pertama kali bagi Departemen Ketasawufan menampilkan salah satu kegiatannya di hadapan publik. “Semoga penampilan besok juga menjadi semangat dan motivasi bagi kami untuk lebih giat lagi latihan, bahkan semoga bisa menjadi motivasi juga untuk kami agar bisa mengembangkan kegiatan kami lainnya. Dengan adanya penampilan tari sufi besok dapat menjadi startegi kita untk memperkenalkan TP UIN Raden Mas Said,” ungkap Defa.
Muhammad Sirodjudin Zuhdi yang merupakan mahasiswa TP UIN Raden Mas Said Surakarta sekaligus mentor tari sufi menyampaikan harapannya semoga dengan adanya event tersebut dapat menjadikan motivasi bagi teman-teman penari untuk selalu semangat dalam latihan dan mempelajari tari sufi, baik mempelajari secara gerakan maupun secara maknawi. “Ini adalah event yang menjadi tantangan bagi mental kami karena harus tampil di depan publik secara baik. Selanjutnya saya juga berharap semoga Kotamasa’i terus berkembang, bermanfaat bagi semua, dan dapat memajukan UIN Raden Mas Said Surakarta,” tutup Sirodj.