Kegiatan Kemasyarakatan

“Hypnotherapy Sufistik (Sufi Healing)” Komunitas Penggiat Tasawuf dan Psikoterapi di Sumberjo Kerjo Kranganyar

Rabu, 24 Juli 2019. teman-teman penggiat Tasawuf dan Psikoterapi diundang untuk memberikan Psikoterapi Islam dengan Hypnotherapi Sufistik metode Sufi Healing oleh KKN kelompok 72 IAIN Surakarta di Sumberjo Kerjo Karanganyar. Komunitas Penggiat Tasawuf dan Psikoterapi atau disingkat dengan KOPI SUFI adalah salah satu bentuk hasil kerjasama antara Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi dengan Pondok Pesantren Darul Afkar Klaten… Continue reading

Bekerjasama Dengan Darul Afkar Institute, HMJ Tasawuf dan Psikoterapi Suguhkan Psikoterapi Islami Metode Sufi Healing

SINAR- Sore ini Rabu (06/03) tepatnya pada jam 16. 30 WIB telah dilaksanakan acara psikoterapi islami dengan metode sufi healing di Masjid Imam Bukhori IAIN Surakarta. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor 3 bidang Kemahasiswa dan Kerjasama Dr. KH. Syamsul Bakri, S. Ag., M. Ag., yang juga selaku pengasuh PP Darul Afkar Institute Klaten. psikoterapi islami sendiri merupakan suatu bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tasawuf dan Psikoterapi IAIN Surakarta… Continue reading

Terapi Masal (Hypnoterapi-Sufi Healing) di Masjid At-Taqwa, Wantilan 01/03, Jelobo, Wonosari, Klaten

Ahad, 11 November 2018

Di Masjid At-Taqwa, Wantilan 01/03, Jelobo, Wonosari, Klaten

Acara dimulai dengan brefing terlebih dahulu bersama anggota terapi yang akan melaksanakan terapis masal. Brefing dan terapis di pimpin oleh mas Haris selaku praktisi dari Darul Afkar Institut. Terapis masal menggunakan model Hypnoterapy dan Sufi Healing.

Terapi dimulai setelah pengajian yang sedang berlangsung di masjid, jam 10.00 WIB. Terapis dimulai dengan terlebih dahulu pengenalan tentang terapi yang menggabungkan antara Hypnoterapi dengan Sufi Healing… Continue reading

Galang Dana untuk Saudara kita di Kabupaten Pacitan

Pada tanggal 5 desember 2017 kami jurusan Tasawuf dan Psikoterapi mengadakan galang dana yang saat itu terjadi bencana di Jawa Timur Kabupaten Pacitan. Sebanyak 11 orang meninggal dunia akibat bencana tanah longsor dan banjir yang menerjang Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Ke-11 korban tewat tersebut terdiri dari sembilan orang yang dikabarkan meninggal dunia akibat tertimbul tanah longgsor dan  dua orangnya akibat terhanyut derasnya arus air karena banjir… Continue reading

Hipnoterapi untuk Kesehatan Mental Santri

PENGABDIAN MASYARAKAT PRODI TASAWUF DAN PSIKOTERAPI: MENEGUHKAN KESALEHAN SOSIAL JAMAAH TAREKAT DALAM PANDEMI COVID-19

Karanganyar– Program Studi (Prodi) Tasawuf dan Psikoterapi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta merealisasikan pengabdian masyarakat berbasis pandemik di Joglo Sroyo Karanganyar. Tema yang diangkat kali ini adalah “Meneguhkan Kesalehan Sosial Jamah Tarekat dalam Pandemi Covid-19”. Acara (22/5) yang berformat sarasehan sederhana bersama jama’ah tarekat tersebut hanya dihadiri oleh sembilan jamaah laki-laki dan seorang jamaah perempuan.

Pembatasan peserta dalam forum ini dilakukan karena mengikuti protokoler social distancing di era pandemic. Selain menjaga jarak antar jama`ah, peserta forum dianjurkan untuk memakai masker sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19. Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam tersebut diawali dengan pelaksanaan shalat maghrib berjamaah, pembacaan shalawat, kemudian penyampaian materi pengabdian masyarakat. Antusiasme peserta ditandai dengan kekhidmatan dalam prosesi.

Pada kesempatan tersebut, Prodi Tasawuf dan Psikoterapi yang diwakili oleh Bapak Drs. H. Ahmad Hudaya, M.Ag dan Siti Fathonah, M.A membahas tentang implementasi kesalehan sosial pengikut tarekat dalam interaksi sehari-hari dipraktekkan. Dalam konteks ruang dan waktu, saat ini manusia sedang tidak berada di titik aman sebab sedang menghadapi wabah penyakit. Di satu sisi, penularan penyakit tersebut sangat mudah, yaitu melalui droplet sehingga masing-masing harus melindungi bagian hidung dan mulut agar tidak menularkan atau tertular. Di sisi lain, manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri sehingga harus mampu hidup berdampingan dengan orang lain secara rukun. Hakikat dari hablun minallah sesungguhnya adalah hablun minannas, sehingga kunci dari harmoni kehidupan adalah sikap santun antar sesama manusia baik dalam bertindak dan bertutur kata. Selain itu kunci dalam menunaikan kesalehan sosial di era pandemic adalah sabar. Sabar yang dimaksud di sini adalah sabar dalam mengelola nafsu dan mengarahkannya pada kehendak kepada kebaikan. Dengan demikian, sabar sebenarnya adalah bukan hanya ditujukan untuk hal-hal yang baik tetapi juga perilaku buruk, yaitu perihal pengelolaan nafsu.

PENGABDIAN MASYARAKAT PRODI TASAWUF DAN PSIKOTERAPI: PERAN NILAI TASAWUF DALAM MENYEMBUHKAN GANGGUAN KEJIWAAN AKIBAT PANDEMI COVID-19

Sukoharjo—Kamis (18/06) program studi Tasawuf dan Psikoterapi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta mengadakan pengabdian kepada masyarakat. Pada dasarnya, agenda pengabdian kepada masyarakat ini rutin diadakan setiap tahun. Akan tetapi, pengabdian kali ini berbeda dengan pengabdian yang telah diadakan sebelumnya. Perbedaan tersebut terletak pada kondisi yang terjadi, yaitu pengabdian dilakukan di tengah masih merebaknya virus Covid-19. Oleh karena itu, tema yang diangkat pada pengabdian tersebut adalah “Peran Nilai Tasawuf Dalam Menyembuhkan Gangguan Kejiwaan Akibat Pandemi Covid-19”. Acara pengabdian tersebut diadakan di Sanggrahan Grogol Sukoharjo Jawa Tengah. Tempat tersebut dipilih karena termasuk salah satu kawasan zona merah.

Materi pengabdian dibawakan oleh Ahmad Saifuddin, M.Psi., Psikolog dan Lintang Seira Putri, M.A. yang merupakan dosen program studi Tasawuf dan Psikoterapi. Meskipun acara berlangsung dengan pembatasan jumlah peserta – yaitu sebanyak 10 orang – dan harus mengikuti protokol kesehatan, acara tetap berlangsung optimal. Lintang Seira Putri, M.A. menjelaskan kepada peserta pengabdian bahwa perlu memahami virus Covid-19 secara tepat agar tidak memunculkan reaksi atau respons yang maladaptif. Hal ini disebabkan ketidakpahaman atau pemahaman yang kurang tepat terhadap virus Covid-19 justru akan memunculkan permasalahan baru, salah satunya adalah kecemasan, kepanikan, dan perilaku yang kurang adaptif dalam menghadapi virus Covid-19. Selain itu, Lintang juga menjelaskan bahwa virus Covid-19 telah memunculkan dampak di berbagai aspek, mulai dari aspek ekonomi, sosial, pendidikan, agama, sampai dengan politik. Oleh karena itu, perlu sinergita semua pihak untuk memutus transmisi Covid-19. Adapun Ahmad Saifuddin, M.Psi., Psikolog menjelaskan bahwa untuk mencegah berbagai permasalahan kejiwaan akibat virus Covid-19, maka masyarakat dapat mengimplementasikan nilai-nilai tasawuf. Misalkan, nilai zuhud. Zuhud merupakan sikap tidak tergantung pada duniawi. Ketika virus Covid-19 melanda, maka zuhud dapat membantu individu untuk melepaskan berbagai kepentingan duniawi akibat pembatasan yang harus dilakukan. Nilai tasawuf yang juga dapat membantu masyarakat terhindar dari gangguan kejiwaan dalam masa pandemi adalah tawakal, yaitu pasrah kepada Tuhan. Pasrah bukan berarti tanpa upaya. Pasrah adalah menggantungkan hasil kepada Tuhan setelah berupaya. Dalam konteks masa pandemi Covid-19, masyarakat hendaknya berupaya untuk memutus transmisi virus Covid-19 yaitu dengan menjalankan protokol kesehatan, meningkatkan hidup sehat, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan menjaga jarak. Setelah berupaya, maka hasilnya digantungkan kepada Tuhan agar tidak terbebani dalam memikirkan hasil, sehingga terhindar dari tekanan dan stres. Begitu nilai qana’ah yang berarti menerima apa adanya, saat ini masyarakat sedang diuji dengan virus Covid-19, maka hendaknya menerimanya dan meresponsnya dengan tepat. Selain itu, ketika masyarakat diminta tinggal di rumah, pada dasarnya sedang menjalankan praktik tasawuf yang berupa khalwat. Selama berkhalwat tinggal di rumah, maka dapat mengevaluasi diri sehingga bermanfaat untuk pengembangan diri serta menjalankan aktivitas lain yang tidak dapat dilakukan jika tidak tinggal di rumah. Adapun untuk mengatasi kebosanan, maka masyarakat dapat bermeditasi sambil berzikir dan berdoa sehingga mengembangkan prasangka baik kepada Tuhan agar virus Covid-19 dapat segera mereda dan mengembangkan semangat. Terakhir, tasawuf juga mengajar berpikir proposional dan bersikap bijak sehingga tidak terburu-buru atau sepotong-potong dalam menyimpulkan. Dengan demikian, tidak akan melahirkan sikap menganggap bahwa virus Covid-19 adalah hukuman bagi kaum tertentu karena pada dasarnya virus ini menyerang seluruh umat manusia dari berbagai agama dan golongan, serta tidak akan menyalahkan kelompok lain dan menganggap diri paling benar dalam menyikapi Covid-19.