Sukoharjo — Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta menggelar pelatihan esai. Pelatihan esai ini merupakan program kedua yang diadakan oleh “Satgas Prestasi” HMPS Tasawuf dan Psikoterapi setelah pelatihan desain grafis. Pelatihan esai tersebut diadakan di Aula Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta pada Selasa (12/04) mulai pukul 08.30 WIB sampai pukul 12.00 WIB. Selain itu, pelatihan ini diikuti oleh mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said dan mahasiswa program studi lainnya.

Dalam sambutannya, Ketua HMPS Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta, Habib Baihaqqi Surya Atmaja, menjelaskan bahwa menulis adalah upaya untuk mengabadikan pemikiran melalui karya. Sehingga, Habib berharap bahwa mahasiswa memiliki semangat untuk menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan. Adapun Ahmad Saifuddin, M.Psi., Psikolog, selaku Koordinator Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta, mengapresiasi kegiatan tersebut. Kegiatan tersebut bukti bahwa HMPS dan program studi Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said peka dan berkomitmen untuk memberikan wadah guna peningkatan keterampilan dan potensi mahasiswa. Selain itu, para mahasiswa diharapkan memiliki keberanian untuk mengikuti kompetisi menulis di berbagai tingkatan.

Narasumber pada acara pelatihan esai tersebut adalah Abraham Zakky Zulhazmi, M.A.Hum. Abaraham Zakky Zulhazmi merupakan Koordinator Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Raden Mas Said Surakarta, yang juga sebagai penulis, pengelola jurnal, dan pengelola islamsantun.org. Pada awal materi, Zakky mengemukakan motivasi menulis bahwa penulis harus jujur dengan motif menulisnya, minimal mengakui dalam hati. Zakky meminta para peserta bahwa materi jangan menjadi motif utama dalam menulis. Selain itu, penulis harus mampu merasakan manfaat dari menulis tersebut agar tidak kehabisan energi dalam menulis. Berikutnya, Zakky menyampaikan tentang kriteria esai yang baik. Esai yang baik hendaknya menghadirkan sesuatu yang baik. Karakteristik esai berbeda dengan cerpen atau puisi, sehingga tidak perlu menggunakan bahasa yang terlampau berbunga. Di sisi lain, esai juga bukan makalah, sehingga bahasa yang kaku mesti dihindari,
Esai hendaknya menggunakan bahasa yang lugas, ringkas, dan mudah dipahami.

Di akhir acara, para peserta diberi tugas untuk membuat esai. Esai tersebut kemudian dikumpulkan kepada panitia untuk direview oleh narasumber. Harapannya, esai-esai tersebut dapat dibukukan dan diterbitkan.

(Red: Nazila Putri Rahmatullah dan Ahmad Saifuddin, Foto: HMPS Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta)

By admintp

Laman Resmi Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *