Sukoharjo — Stres merupakan kondisi kejiwaan yang pada dasarnya dialami oleh semua orang. Hal ini disebabkan setiap orang pasti memiliki sesuatu yang memunculkan tekanan (stresor) pada diri mereka, baik dalam kadar yang berat maupun ringan. Pada tahap tertentu, stres tidak terlalu berdampak. Namun, pada tahap yang berlebihan, stres bisa mengganggu stabilitas kesehatan mental. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa salah satu cara untuk meredakan stres adalah dengan meningkatkan tawakal. Tawakal menyebabkan individu menyerahkan bebannya kepada Tuhan di saat individu tersebut berusaha keras. Meskipun demikian, terdapat sebagian orang yang sudah berupaya tawakal, namun masih menunjukkan gejala stres. Fenomena tersebut yang mendorong Latif Nur Amalia, mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta, meneliti korelasi antara tawakal dengan stres pada mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta. Jenis stres yang diteliti oleh Latif adalah stres akademik dalam penyelesaian tugas, terlebih lagi di masa pandemi dan pembelajaran daring banyak dosen yang hanya memberikan tugas.

Penelitian tersebut dilakukan di bawah bimbingan Ahmad Saifuddin, M.Psi., Psikolog. Alat ukur tawakal yang dibuat oleh Latif menggunakan teori Ibnu Qayyim dan alat ukur stresnya menggunakan teori Sarafino & Smith. Sebelum digunakan, kedua alat ukur tersebut divalidasi oleh enam orang ahli dan diujicobakan kepada 272 mahasiswa di perguruan tinggi keislaman di Jawa Tengah dan DIY (selain UIN Raden Mas Said Surakarta). Dengan melibatkan sampel penelitian sebanyak 320 mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta, penelitian tersebut menghasilkan bahwa terdapat korelasi negatif antara tawakal dengan stres akademik dalam menyelesaikan tugas pada mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta. Artinya, semakin tawakal seseorang, maka tingkat stresnya pun semakin rendah.

Penelitian tersebut berhasil dipertahankan di depan dewan penguji, Dr. Zainul Abas, M.Ag. dan Siti Fathonah, S.Th.I., M.A., pada Kamis 17 Februari 2022. Dengan demikian, Latif berhasil menjadi lulusan Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta yang ke-19 serta berhak menyandang gelar Sarjana Agama di bidang Tasawuf dan Psikoterapi.

(Foto: https://al-waie.id, Red: Ahmad Saifuddin)

By admintp

Laman Resmi Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *