Sukoharjo — Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta mengadakan pembekalan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) bagi mahasiswa dan dosen. Pembekalan KKL dilaksanakan pada Selasa, 20 September 2022 pada pukul 09.00 WIB. Pembekalan KKL berisi tentang persiapan yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan KKL Prodi Tasawuf dan Psikoterapi pada tanggal 27 September 2022 di Griya Sehat Syafaat 99 Semarang. KKL merupakan kegiatan akademik yang wajib ditempuh oleh mahasiswa di semester 7. KKL merupakan salah satu sarana bagi mahasiswa untuk memperdalam pemahaman teori yang didapat di kelas kepada ahlinya. Pembekalan KKL ini dihadiri oleh Koordinator Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi, para dosen Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi, dan mahasiwa semester 7 sejumlah 24 orang.
Pembekalan diawali dengan sambutan dan pengantar dari Koordinator Prodi Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said, yaitu Lintang Seira Putri, S.Psi., M.A. Dalam sambutannya, Lintang menjelaskan tujuan dan gambaran kegiatan KKL. Lintang juga menyampaikan gambaran terapi sufi healing di Griya Sehat Syafaat 99 Semarang yang akan dikunjungi oleh mahasiswa.
Adapun materi pembekalan disampaikan oleh Ahmad Saifuddin, M.Psi., Psikolog selaku narasumber. Ahmad Saifuddin menyampaikan persiapan apa saja yang perlu dilakukan dalam melaksanakan kegiatan KKL baik terkait Griya Sehat Syafaat 99, etika yang harus diperhatikan saat pelaksanaan KKL, serta sistematika laporan KKL. Ahmad Saifuddin juga menjelaskan pada mahasiswa untuk fokus dan memperhatikan apapun yang disampaikan narasumber saat berada di lokasi KKL. Griya Sehat Syafaat 99 yang berupa klinik dengan menggunakan terapi yang melibatkan perspektif tasawuf, kedokteran timur dan barat, serta psikologi akan banyak ilmu baru bagi para mahasiswa. Kegiatan KKL di Griya Sehat Syafaat 99 diharapkan meningkatkan pengetahuan dan wawasan terkait dengan terapi sufi healing sehingga dapat menjadi gambaran mahasiswa untuk melakukan terapi serupa atau bahkan ketika suata saat mahasiswa ingin membuka praktik terapi sufi healing.
(Foto dan Red: Lintang Seira Putri)