Sukoharjo — Pemaafan menjadi tema yang sangat penting di dalam kajian psikologi dan tasawuf. Hal ini disebabkan perilaku manusia tidak terlepas dari kesalahan. Di sisi lain, memaafkan tidak semudah dan sesederhana yang dipahami oleh masyarakat. Padahal, sikap memaafkan ini menjadi modalitas penting bagi masyarakat untuk mencapai kesehatan mental dan spiritual. Sebagian besar gangguan mental dan spiritual disebabkan karena sikap tidak bersedia memaafkan.

Atas dasar latar belakang tersebut, maka Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi Jurusan Psikologi dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta bekerja sama dengan Divisi Pengabdian Masyarakat Pengurus Pusat Asosiasi Psikologi Islam (API) – Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) mengadakan webinar bertajuk “Terapi Pemaafan: Memaafkan Itu Menyehatkan”. Acara tersebut diadakan pada hari Sabtu (23/04) secara daring dan diikuti oleh 80 orang peserta, baik dari dalam maupun luar UIN Raden Mas Said Surakarta. Narasumber pada webinar tersebut adalah Drs. Asep Haerul Gani, Psikologi, yang juga sebagai pengurus PP API-HIMPSI, psikolog, dan penulis buku “Forgiveness Therapy”. Acara dipandu oleh Lintang Seira Putri, S.Psi., M.A. yang merupakan dosen Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta sebagai moderator.

Dalam sambutannya, Dr. Hj. Kamila Adnani, M.Si. sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga FUD UIN Raden Mas Said Surakarta, menyampaikan bahwa fakultas mendukung penuh kegiatan tersebut. Selain bersesuaian dengan bidang kajian program studi Tasawuf dan Psikoterapi, juga tema tersebut dibutuhkan oleh masyarakat luas.

Drs. Asep Haerul Gani, S.Psi., Psikolog menyampaikan berbagai hal tentang pemaafan. Diawali dengan penyampaian tentang definisi pemaafan, urgensitas pemaafan terhadap kesehatan mental dan spiritual, kesalahpahaman tentang pemaafan, sampai dengan tahapan pemaafan yang perlu dilakukan oleh individu untuk mencapai kesehatan mental dan spiritual. Setelah penyampaian materi, dibuka sesi tanya jawab. Dalam sesi tanya jawab tersebut, terjadi dialog antara para peserta dengan narasumber. Para peserta menyampaikan berbagai pertanyaannya tentang pemaafan, misalkan mengatasi kesulitan dalam memaafkan, strategi memaafkan orang lain yang sudah memunculkan pengalaman traumatik dan depresi pada diri individu, serta tahap untuk bisa memaafkan. Acara yang dimulai pada pukul 15.30 WIB berakhir pada pukul 17.30 WIB.

(Red & Foto: Ahmad Saifuddin)

By admintp

Laman Resmi Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *