Sukoharjo — Setelah berhasil mengadakan kelas penelitian putaran pertama dengan tema menyusun proposal skripsi, Sabtu (06/11) Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta mengadakan kelas penelitian putaran kedua. Kelas penelitian tersebut mengambil tema metode penelitian kuantitatif. Kelas penelitian diadakan mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB secara daring dengan narasumber Ahmad Saifuddin, M.Psi., Psikolog (sekretaris program studi Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta). Mahasiswa dari berbagai latar belakang program studi mengikuti kelas penelitian tersebut. Sebagai informasi, kelas penelitian ini merupakan program rutin dari Departemen Keilmuan HMPS Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said masa khidmat 2021.
Ahmad Saifuddin mengawali materi dengan pemaparan mengenai tahap awal dalam melakukan penelitian kuantitatif. Pada tahap awal tersebut, mahasiswa hendaknya mencari fenomena yang terjadi di sekitarnya dan memiliki kesenjangan dengan idealitas. Selain itu, mahasiswa juga bisa berangkat dari berbagai hasil penelitian terdahulu yang hasilnya bertolakbelakang. Data awal tersebut penting mengingat landasan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian. Ini artinya, jika data awal tentang fenomena tidak kuat, maka penelitian tidak dapat dilakukan. Setelah data awal jelas dan dikerucutkan menjadi variabel, maka mahasiswa perlu menentukan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Keduanya berperan penting sebagai modalitas untuk memilih metode dan teknik analisis data yang tepat. Selain itu, mahasiswa juga perlu menyusun manfaat penelitian agar penelitian yang dilakukannya dapat berdampak positif bagi masyarakat.
Ahmad Saifuddin juga menjelaskan tentang pentingnya penelusuran penelitian terdahulu sebanyak mungkin guna mencari research positioning dan orisinalitas penelitian. Terkait kajian teori, Ahmad Saifuddin menekankan minimal terdapat definisi, aspek, dan faktor karena ketiganya memiliki kegunaan penting di dalam penelitian. Misalkan, definisi untuk membuat definisi operasional, aspek untuk menyusun alat ukur, dan faktor untuk menganalisis hasil penelitian. Selanjutnya, Ahmad Saifuddin menjelaskan tentang kerangka berpikir guna membantu mahasiswa untuk membahas hasil penelitian kelak serta cara menyusun hipotesis. Materi lain yang disampaikan oleh Ahmad Saifuddin adalah tentang variabel, sumber variabel bias dan cara mengendalikannya; populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel; sifat data parametrik dan nonparametrik; perbedaan skala dan angket; penjelasan ringkas tentang penelitian korelasional, komparasional, eksperimental, longitudinal, dan cross sectional; penjelasan ringkas tentang teknik analisis masing-masing metode penelitian tersebut; cara membaca hasil teknik analisis data; serta cara melakukan pembahasan hasil penelitian serta membuat kesimpulan dan saran.
Ahmad Saifuddin menekankan cara berpikir berkelanjutan dan menyeluruh kepada mahasiswa, bahwa setiap bagian dari proposal ataupun laporan penelitian memiliki keterkaitan. Misalkan, rumusan dan tujuan penelitian berhubungan dengan judul penelitian serta metode dan teknik analisis data yang dipilih; manfaat penelitian berhubungan dengan orisinalitas penelitian; kajian teori berhubungan dengan kerangka berpikir dan pembahasan; aspek-aspek dalam teori berhubungan dengan pembuatan alat ukur; faktor-faktor yang mempengaruhi variabel berkaitan dengan cara menentukan karakterisik populasi dan sampel penelitian. Selain itu, Ahmad Saifuddin juga meminta mahasiswa untuk belajar menuliskan ulang serta mencantumkan referensi agar tidak menjiplak dan terjebak pada plagiarisme. Di sisi lain, penggunaan reference manager, seperti Mendeley, sudah saatnya dilakukan oleh mahasiswa.
(Foto & Red: Ahmad Saifuddin – Sekretaris Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta)