Karanganyar – Prof. Dr. Al Makin, M.A. (Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) menjadi narasumber pertama pada workshop review kurikulum kampus merdeka yang diadakan oleh Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Surakarta pada hari Selasa (15/09). Program studi Tasawuf dan Psikoterapi turut serta dalam workshop tersebut.
Prof. Dr. Al Makin, M.A. menyampaikan beberapa hal penting terkait kampus merdeka, misalkan terkait hakikat pendidikan. Hakikat pendidikan adalah upaya untuk mencapai kebahagiaan. Dengan demikian, konsep belajar dalam pendidikan hendaknya disertai dengan suasana kebahagiaan. Beberapa hal penting yang hendaknya terdapat dalam pendidikan adalah etika. Etika tersebut berperan dalam membangun karakter. Sebagai dosen, hendaknya selalu menanamkan etika kepada mahasiswa, misalkan etika keberanian, etika tidak berbuat ekstrim, etika membela yang lemah, dan etika tidak fanatik. Selain etika, seni juga menjadi komponen penting dalam dunia pendidikan. Seni menyebabkan mahasiswa tidak bersikap kaku. Olahraga menjadi bidang lain yang berperan dalam kehidupan manusia sehingga hendaknya mendapat porsi yang proporsional di dalam dunia pendidikan.
Pendidikan juga hendaknya menciptakan network atau jaringan. Jaringan memiliki peran yang tak kalah penting dengan nilai dan pengetahuan yang diperoleh selama kuliah. Jaringan bisa membantu mahasiswa untuk mencapai keberhasilan cita-citanya.
Kampus merdeka memiliki fungsi untuk memfasilitasi ketiga komponen penting tersebut ke dalam proses pembelajaran. Sehingga, proses pembelajaran di kampus bukan hanya menitikberatkan pada optimalitas transfer of knowledge, namun juga mengoptimalkan pertumbuhan karakter dan etika, pengembangan seni, dan pengembangan olahraga. Dalam era pandemi yang memiliki tantangan pembelajaran daring, kampus merdeka diharapkan bukan hanya sekadar menggunakan pembelajaran daring, namun juga tidak melupakan menanamkan etika dan seni pada mahasiswa. Terlebih lagi, pembelajaran daring tidak memungkinkan dosen dan mahasiswa bertemu secara langsung. Di sisi lain, kampus merdeka juga hendaknya memberikan porsi tugas yang cukup untuk mahasiswa sehingga membekali keterampilan pada mahasiswa. Terpenting, penerapan kampus merdeka hendaknya membantu mahasiswa mencapai hakikat pendidikan, yaitu kebahagiaan. (AS)