9 Oktober 2018 Mahasiswa Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi berbincng-bincang bersama dengan Prof. Musa yang dahulu pernah menjadi dosen pembimbing Bapak Nurisman ketika menjalani S3. Pada saat itu Prof. Musa sedang menjabat sebagai Rektor UIN Subnan Kali Jaga Yogyakarta Namun sekarang Prof. Musa menjadi dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Maka itu pada saat tahu kehadiran Prof. Musa di IAIN bapak Nurisman langsung mengajak beliau bertemu dengan mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi untuk memberikan sedikit pencerahannya kepada mahasiswanya. Agar mahasiswanya ini tidak ada kegalauannya setelah lulus dan yang dipikirkannya tidak hanya bekerja-bekerja namun mencari ilmu. Maka dengan ilmu tersebut perkerjaan akan datang.
Prof. Musa saat itu memberikan pikiran kritis dengan membawa konsep idealisme terhadap mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi semester 5. Idealisme di sini yang dimaksud tidak menggantungkan pada universitas, karena sudah pernah menjabat sebagai rektor maka beliau tahu selek-beluk kampus. Bahwa jika kita hanya mengharapkan kampus atau institusi maka kita sebagai mahasiswa hanya menjadi seorang yang mengharapkan atau menunggu bala bantuan baru bergerak itu bukan tipe seorang mahasiswa yang membawa perubahan atau pergerakan. Padahal indentiknya seorang mahasiswa adalah seorang yang terpelajar yang kelak akan membawa pergerakan atau perubahan terhadap desa atau bahkan sampai ke Bangsa itulah yang diharapkan para pahlawah zaman dahulu. Dengan membawa idealisme maka seorang mahasiswa akan bergerak walaupun tidak ada dukungan dari kanan maupun kiri. Dengan pergerakan itulah mahasiswa akan maju. Yang tentunya kemajuan itu tidak hanya didapatkan dengan mudah tetapi juga banyak tekanan dari dalam maupun luar. Kekuatan menghadapi tekanan itulah kelak yang dibutuhkan dalam dunia kerja.