Sukoharjo — Mahasiswa memiliki banyak peran yang perlu dijalankan selama masa perkuliahan, misalkan menjalankan peran untuk belajar, mengikuti organisasi, dan bahkan bekerja. Ada banyak mahasiswa yang berhasil, namun tidak sedikit pula terdapat mahasiswa yang kurang optimal di dalam menjalankan peran-peran tersebut. Oleh karena itu, mahasiswa didorong untuk memperkuat dukungan sosial sehingga terbentuk support system yang baik. Dukungan sosial bisa diberikan antar sesama mahasiswa dengan berbagai macam cara, misalkan memberikan arahan, mendengarkan keluh kesah, membantu merumuskan solusi dari permasalahan, dan sikap tidak menghakimi.
Demikian yang disampaikan oleh para dosen ketika menyambut perkuliahan semester genap tahun akademik 2024/2025 dalam acara bimbingan akademik pada Kamis (16/01). Bimbingan akademik merupakan acara yang diadakan oleh para dosen pembimbing akademik untuk memberikan arahan kepada para mahasiswa. Salah satu arahan ini berisi arahan tentang mata kuliah yang diambil hendaknya selaras dengan buku bimbingan akademik. Dalam acara tersebut para dosen pembimbing akademik memberikan beberapa pilihan rencana studi ketika mahasiswa tidak dapat mengambil SKS secara penuh. Bimbingan akademik ini dilakukan secara kondisional, yaitu ketika mahasiswa berkonsultasi kepada para dosen pembimbing akademik dan dilakukan secara rutin minimal satu semester sekali menjelang pengisian Kartu Rencana Studi (KRS).
Arahan penting lainnya berkenan dengan dorongan kepada mahasiswa untuk saling mendukung, baik dalam proses perkuliahan pada khususnya maupun dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya. Saling mendukung ini diharapkan dapat meringankan beban psikologis maupun materi pada mahasiswa yang mengalami kesulitan selama proses perkuliahan. Selain itu, dukungan ini juga diharapkan dapat melahirkan solusi bagi mahasiswa yang memiliki kesulitan dan permasalahan. Dari sisi mahasiswa yang memberikan dukungan, diharapkan dorongan ini mampu menyadarkan mahasiswa bagi kepekaan adalah modalitas awal untuk dapat membaca situasi dan kondisi mahasiswa lain sehingga tergerak untuk memberikan dukungan dan membentuk support system yang baik. Di sisi lain, para dosen juga menyatakan terbuka kepada mahasiswa sehingga mahasiswa diharapkan tidak sungkan untuk berkonsultasi dengan mahasiswa, khususnya terkait permasalahan akademik. Selain itu, para dosen juga menekankan pentingnya kemampuan mengelola diri sendiri selama proses perkuliahan dan menghadapi berbagai permasalahan Pada akhirnya, dukungan-dukungan yang didapatkan para mahasiswa dan keterampilan pengelolaan diri ini dapat membentuk kesehatan mental dan meminimalisasi potensi memburuknya kondisi kejiwaan para mahasiswa.
(Red: AS, Foto: Dwi Kuncoro)