22 September 2025 — Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Surakarta sukses menggelar kegiatan Pengenalan Prodi bertajuk “Miracle of Ma’rifat: A Journey to Inner Peace and Healing” yang berlangsung di Aula FUD Lt.2.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan soft skill, karakteristik, dan kekhasan Prodi Tasawuf dan Psikoterapi kepada mahasiswa baru, sekaligus menjadi ruang refleksi spiritual yang menekankan keseimbangan antara akal, hati, dan jiwa.
Acara ini menghadirkan tiga pemateri inspiratif, yakni Shofiyatu Zahro, Fardah Azzahra Amira H, dan Muhammad Sirodjudin Zuhdi, yang memaparkan berbagai pendekatan sufistik dalam penyembuhan diri seperti Terapi Dzikir, Bekam, Tari Sufi dan Quantum Sufi.
Melalui setiap sesi, peserta diajak memahami bagaimana dzikir dan kesadaran napas dapat menjadi media penyembuhan batiniah. Dzikir dipandang bukan sekadar ritual verbal, melainkan sarana kontemplasi yang menenangkan sistem saraf dan menstabilkan emosi. Sementara itu, pengaturan napas menjadi simbol penyelarasan antara jasmani dan ruhani.
Puncak kegiatan ditandai dengan penggabungan meditasi Quantum Sufi yang dipadukan dengan dzikir dan napas sadar. Dalam suasana hening dan khidmat, para peserta diajak menutup mata, menarik napas perlahan, serta mengalirkan energi cinta Ilahi ke dalam kesadaran diri terdalam. Momen ini menjadi pengalaman spiritual yang menggugah, di mana keheningan berubah menjadi ruang penyembuhan dan penyatuan jiwa dengan Sang Pencipta.
Ketua HMPS Tasawuf dan Psikoterapi Muhammad Sirodjudin Zuhdi dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pengenalan prodi, tetapi juga praktik nyata dari nilai-nilai tasawuf sebagai jalan penyembuhan modern. “Kita hidup di era yang penuh kecemasan. Melalui ma’rifat dan cinta Ilahi, kita menemukan cara untuk pulang ke dalam diri—di sanalah keseimbangan dan kedamaian sejati bermula,” ujarnya.
Acara yang diikuti oleh puluhan mahasiswa ini memberikan manfaat nyata berupa ilmu baru, pengalaman terapeutik, motivasi spiritual, relasi antar mahasiswa, serta pemahaman mendalam mengenai Tasawuf sebagai ilmu penyembuhan jiwa.
Dengan kegiatan ini, HMPS Tasawuf dan Psikoterapi berharap mahasiswa baru dapat melihat bahwa spiritualitas bukan sekadar doktrin, melainkan pengalaman langsung yang mampu menyembuhkan luka batin dan menumbuhkan cinta kepada Tuhan (Mahabbah Robbi).