Menyembuhkan Luka Batin dengan Cinta — Jalan Cinta Sufi dalam Meraih Mahabbah Robbi

Surakarta, 30 Oktober 2025 — HMPS Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta sukses menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Menyembuhkan Luka Batin dengan Cinta: Jalan Cinta Sufi dalam Meraih Mahabbah Robbi” pada Kamis, 30 Oktober 2025. Acara ini menghadirkan suasana reflektif dan penuh kehangatan spiritual dengan fokus utama pada penyembuhan luka batin melalui perspektif cinta Sufi sebagai jalan menuju kasih sayang Ilahi (mahabbah robbi).

Kegiatan diawali dengan upacara pembukaan dan sambutan dari Ketua Panitia serta Ketua Himpunan Mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi, yang menekankan relevansi tema seminar terhadap kebutuhan spiritual masyarakat modern. Dalam sambutannya, keduanya menyoroti pentingnya menjadikan nilai-nilai cinta dan kelembutan hati sebagai dasar dalam menghadapi luka emosional dan tantangan kehidupan.

Suasana semakin khidmat dengan penampilan tari Sufi, menghadirkan dimensi budaya dan spiritual yang memperdalam makna acara. Selanjutnya, seminar dipandu oleh moderator yang memperkenalkan pembicara utama, Muhammad Budi Harjono, akrab disapa Abah Budi, seorang tokoh spiritual dan praktisi Sufisme yang dikenal luas karena kedalaman pemikiran dan kelembutan tutur katanya.

Dalam penyampaiannya, Abah Budi mengajak peserta untuk melihat luka batin bukan sebagai tragedi, melainkan sebagai peluang untuk tumbuh dalam keindahan dan kebijaksanaan. Ia menekankan bahwa penyerahan diri, keikhlasan, dan kerendahan hati adalah kunci untuk mengatasi penderitaan serta mencapai kedamaian batin. Cinta, menurutnya, bukan hanya sekadar emosi, tetapi energi spiritual yang mampu menyembuhkan, menuntun, dan memurnikan jiwa.

Seminar ini juga menyinggung keterkaitan antara luka emosional orang tua dan dampaknya terhadap anak, pentingnya seni dan musik dalam terapi spiritual, serta bagaimana cinta sejati melampaui batas hubungan romantis. Pertunjukan suling Sufi yang mengiringi sesi reflektif menambah kekhidmatan suasana, menggambarkan kerinduan manusia kepada Sang Pencipta.

Sesi tanya jawab berlangsung hangat. Salah satu mahasiswa menanyakan tentang keteguhan menghadapi luka emosional yang tak kunjung sembuh. Pertanyaan tersebut memantik diskusi mendalam mengenai hubungan simbolis antara hati dan tubuh dalam pandangan sufistik, menegaskan bahwa setiap luka adalah undangan untuk mengenal diri dan Tuhan dengan lebih dalam.

Acara ditutup dengan rangkuman poin-poin penting oleh moderator, yang menekankan bahwa penyembuhan luka batin adalah perjalanan menuju cinta Ilahi melalui pengendalian ego dan penyerahan spiritual. Seminar diakhiri dengan sesi foto bersama dan penutupan resmi, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta yang hadir.

By admintp

Laman Resmi Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *