Sukoharjo — Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta mengadakan simulasi reakreditasi pada Senin (21/10) di aula lantai 2 Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta. Acara tersebut dihadiri oleh Dekan; Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan; Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan; Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni; Koordinator Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi; Ketua Jurusan Psikologi dan Psikoterapi; Sekretaris Jurusan Psikologi dan Psikoterapi; beserta tim penyusun borang reakreditasi. Bertindak sebagai narasumber adalah Dr. Tri Astutik Haryati, M.Ag. (UIN Abdurrahman Wahid Pekalongan).
Pada acara tersebut, Dr. Tri Astutik Haryati, M.Ag. menyampaikan beberapa hal penting sebagai persiapan reakreditasi, terutama persiapan teknis dan kerja sama yang solid dengan stakeholder dan user. Selain itu, Dr. Tri Astutik Haryati, M.Ag. juga menjelaskan catatan-catatan yang telah diberikannya pada borang reakreditasi. Dr. Tri Astutik Haryati, M.Ag. memberikan penjelasan dengan detil, misalkan menjelaskan bentuk bukti fisik-bukti fisik yang perlu dipersiapkan. Dr. Tri Astutik Haryati, M.Ag. menyampaikan terdapat beberapa bukti fisik yang sifatnya debatable di antara para asesor. Sebagian asesor menerima, sedangkan sebagian asesor lainnya tidak menerima. Oleh karena itu, Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta diminta menghindari bentuk bukti fisik semacam itu. Selain itu, Dr. Tri Astutik Haryati, M.Ag. menekankan pentingnya memudahkan asesor di dalam menilai, misalkan menyediakan hyperlink yang benar-benar terhubung dengan bukti fisik yang valid.
Simulasi eksternal tersebut akan ditindaklanjuti oleh tim penyusun borang sembari menunggu waktu reakreditasi. Selain itu, simulasi eksternal tersebut rencananya juga akan diikuti dengan simulasi internal oleh pihak Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Raden Mas Said Surakarta di kemudian hari. Harapannya, agar berbagai pihak terkait semakin siap menghadapi asesmen lapangan. Pada akhirnya, peningkatan hasil akreditasi diharapkan bisa tercapai.
(Red: M. Agus Wahyudi, Foto: Retno Pangestuti)