Sukoharjo — Semester ganjil tahun akademik 2021/2022 sudah berlalu. Mahasiswa kemudian dihadapkan untuk mempersiapkan diri menyambut semester genap tahun akademik 2021/2022. Sejumlah persiapan tersebut adalah pembayaran SPP atau UKT serta input KRS (Kartu Rencana Studi). Input KRS tersebut pada dasarnya dapat dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri. Akan tetapi, setiap mahasiswa memiliki dosen pembimbing akademik (DPA) yang bertugas untuk mengarahkan mahasiswa dalam menginput KRS tersebut. Misalkan, mata kuliah apa saja yang perlu diambil oleh mahasiswa. Hal ini disebabkan tidak setiap mahasiswa dapat mengambil mata kuliah di semester genap sesuai dengan buku panduan akademik. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi, misalkan kurangnya nilai Indeks Pretasi Kumulatif (IPK), tidak lulus mata kuliah tertentu, dan cuti. Dengan demikian, mahasiswa perlu arahan dari dosen pembimbing akademik.
Tak terkecuali mahasiswa program studi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta. Para mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi membutuhkan arahan dan bimbingan dari para dosen pembimbing akademiknya. Dalam rangka memberikan arahan dan bimbingan tersebut, maka setiap dosen yang menjadi pembimbing akademik didorong untuk mengadakan perwalian atau bimbingan akademik. Bimbingan akademik tersebut dilaksanakan pada tanggal 17 – 18 Januari 2022 secara daring. Selain membahas mata kuliah, para dosen dan mahasiswa juga membahas hal lain, misalkan persiapan belajar, permasalahan strategi belajar dan solusinya, serta niat dan kesungguhan dalam melaksanakan studi. Para mahasiswa diminta untuk membangun komunikasi yang intens dengan para dosen pembimbing akademik agar dosen pembimbing akademik dapat turut memecahkan permasalahan yang dialami oleh para mahasiswa.
(Foto & Red: Ahmad Saifuddin – Koordinator Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta)