Temanggung — Pada tanggal 28 Oktober 2024 Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah mengadakan acara Pelatihan Pijat Akupresur Bagi Disabilitas Netra, yang diikuti oleh peserta dari Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) sekaresidenan Kedu dan Banyumas. Acara tersebut dilangsungkan di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Temanggung Jawa Tengah. Bertindak sebagai instruktur pelatih adalah tim terapis dari Griya Sehat Syafaat 99 Semarang sebanyak delapan orang di bawah asuhan Ustaz Mustamir, S.Ked. Selain itu, terdapat enam relawan dari mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta yang turut membantu tim instruktur di dalam mendampingi peserta pelatihan. Mahasiswa tersebut adalah Muhammad Eri Erdetya, Dicka Rahma Dwi Saputra, Muhammad Sirodjudin Zuhdi, Safi’i Al Arsy, Defa Fatma Sari, dan Clarina Putri.
Sebanyak 70 peserta mengikuti acara ini mulai dari usia 20 sampai 70 tahun, berasal dari Cilacap, Kebumen, Wonosobo, Banyumas dan Temanggung. Acara ini dilaksanakan selama 4 hari, dimulai dari 28 Oktober 2024 sampai 31 Oktober 2024. Materi yang disampaikan pada hari pertama (28/10) adalah tentang terapi refleksi bagian kaki. Selain itu, juga disampaikan tentang delapan titik terapi organ, yaitu kepala, dada, perut atas, perut bawah, imunitas tubuh, punggung, pinggang, pundak, dan kaki. Sedangkan, pada hari kedua (29/10) difokuskan pada materi dan praktik terapi refleksi tangan. Terdapat delapan titik terapi organ meliputi, kepala, dada, perut atas, perut bawah, reproduksi dalam, reproduksi luar, punggung, pinggang, pundak dan kaki. Setelah mempelajari titik refleksi tangan, peserta diajarkan tentang titik distal umum pada tangan dan kaki. Terdapat enam titik distal umum tangan dan kaki meliputi titik organ kepala, dada dan perut atas, perut (kembung, diare, nyeri), perut bawah, dan punggung. Selanjutnya, pada hari ketiga (30/10) disampaikan materi tentang titik distal meridian dan terapi ekupresur pada titik tersebut. Terdapat 12 titik distal meridian pada tangan dan kaki meliputi organ paru, usus besar, lambung, limpa, jantung, usus kecil, kandung kemih, ginjal, selaput jantung, tri pemanas, empedu, dan liver. Kemudian di hari terakhir (31/10) adalah pengayaan bagi para peserta disabilitas netra. Pada hari terakhir difokuskan pada praktik dan pengayaan pijat refleksi dan akupresur sesuai dengan titik-titik organ. Para peserta disabilitas netra melaksanakan praktik didampingi oleh tim instruktur dan relawan dari mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta.
Para mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta yang tergabung dalam tim relawan dan turut mendampingi proses pelatihan mengaku senang melihat antusiasme para peserta. Di sisi lain, mereka juga bersyukur diikutsertakan untuk mendampingi para peserta. Dengan demikian, acara tersebut bisa menjadi momentum berharga bagi para mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang selama ini diperoleh. Pengalaman tersebut juga membangun kepercayaan diri dalam diri mereka sehingga mereka memiliki bekal untuk menghadapi dunia karier kelak setelah lulus.
(Red & Foto: Muhammad Sirodjudin Zuhdi, Editor: M. Agus Wahyudi)