Lampung — Konsorsium Tasawuf dan Psikoterapi Indonesia (Kotaterapi) menggelar Konferensi Nasional VIII dengan tajuk “Menuju Indonesia Sehat Mental”. Pada gelaran kali ini, bertindak selaku tuan rumah adalah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Acara tersebut diikuti oleh 30 undangan yang mewakili program studi Tasawuf dan Psikoterapi dari kampusnya masing-masing. Adapun Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta diwakili oleh Ahmad Saifuddin, M.Psi., Psikolog yang juga menjabat sebagai anggota anggota Departemen Profesi, Sertifikasi, dan Ijin Praktik Psikoterapi Sufistik. Acara dimulai pada Rabu 21 Agustus 2024 pukul 20.00 WIB dengan diawali prosesi pembukaan. Pada prosesi pembukaan tersebut, beberapa pihak memberikan sambutan, yaitu ketua panitia yang disampaikan oleh Agung Muhammad Iqbal, M.Ag; Ketua Umum Pimpinan Pusat Konsorsium Tasawuf dan Psikoterapi Indonesia yang disampaikan oleh Drs. Raden Wijaya, M.Si., Ph.D., dan Rektor UIN Raden Intan Lampung yang diwakili Wakil Rektor I Prof. Dr. H. Alamsyah M.Ag.

Setelah prosesi pembukaan selesai, acara dilanjutkan dengan diskusi pengantar profil lulusan dan body of knowledge Tasawuf dan Psikoterapi yang disampaikan oleh Drs. H. Raden Wijaya, M.Si., Ph.D. (ketua umum Pimpinan Pusat Kotaterapi) dan Akhmad Hasan Saleh, S.Pd, M.P.I. (wakil sekretaris Pimpinan Pusat Kotaterapi). Kotaterapi menawarkan body of knowledge Tasawuf dan Psikoterapi ada empat varian, yaitu tasawuf, psikologi, psikoterapi, dan tasawuf kontemporer. Pada kesempatan tersebut, Ahmad Saifuddin menyampaikan dua hal. Pertama, dalam menentukan profil lulusan dan struktur mata kuliah ada dua model. Model pertama Kotaterapi merumuskan profil lulusan dan struktur mata kuliah secara umum sehingga program studi Tasawuf dan Psikoterapi di setiap perguruan tinggi akan mudah menyesuaikan. Adapun model kedua Kotaterapi menyusun dan merumuskan profil lulusan yang banyak dan juga jenis mata kuliah yang banyak, sedangkan program studi Tasawuf dan Psikoterapi di setiap perguruan tinggi dapat memilih profil lulusan dan struktur kurikulum yang mendukung dan sesuai dengan distingsi setiap perguruan tinggi. Kedua model tersebut akan menjamin sebagian besar muatan kurikulum di setiap perguruan tinggi akan sama. Kedua, Ahmad Saifuddin kembali menyampaikan tentang body of knowledge Tasawuf dan Psikoterapi, bahwa Tasawuf dan Psikoterapi mengandung tiga bidang, yaitu tasawuf sebagai inti dan dasar, serta psikologi dan medis. Oleh karena itu, diperlukan mata kuliah psikologi dan medis untuk mendukung pembumian tasawuf sebagai dasar pembelajaran di Tasawuf dan Psikoterapi agar menjadi metode psikoterapi yang operasional, bukan untuk membawa Tasawuf dan Psikoterapi menjadi mirip program studi Psikologi.

Ahmad Saifuddin juga menyampaikan bahwa profil lulusan yang wajib ada dalam program studi Tasawuf dan Psikoterapi adalah asisten psikoterapis sufistik. Penggunaan kata “asisten” berdasarkan bahwa Tasawuf dan Psikoterapi adalah program studi Sarjana yang jika diukur dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) berada pada level 6 sehingga belum sampai pada level ahli. Sedangkan, frasa “psikoterapis sufistik” merupakan bentuk konkret dari figur yang menerapkan penyembuhan dengan metode tasawuf. Berdasarkan pandangan dari berbagai pihak, pada akhirnya profil lulusan Tasawuf dan Psikoterapi diputuskan berupa praktisi sufi healing (praktisi penyembuhan sufistik).

Kotaterapi memerintahkan profil lulusan praktisi sufi healing tersebut menjadi profil lulusan yang dianut oleh Tasawuf dan Psikoterapi di setiap perguruan tinggi. Adapun profil lulusan yang ada di Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta adalah asisten psikoterapis sufistik. Asisten psikoterapis sufistik tersebut tidak berbeda jauh dengan praktisi sufi healing karena memiliki tujuan yang sama. Dengan demikian, profil lulusan asisten psikoterapis sufistik tetap relevan dengan yang ditetapkan oleh Kotaterapi. Meskipun profil lulusan yang dihasilkan hanya satu, Kotaterapi memberikan keleluasan kepada program studi Tasawuf dan Psikoterapi di setiap perguruan tinggi untuk menambah profil lulusan lain sepanjang sesuai dengan penciri khas dan tujuan Tasawuf dan Psikoterapi didirikan. Misalkan, profil lulusan lainnya dari Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta adalah asisten penyehat tradisional; pembimbing kerohanian; dan pendidik di bidang akhlak dan tasawuf/anak berkebutuhan khusus. Acara pada hari pertama selesai pada pukul 23.30 WIB dan dilanjutkan Kamis (22/08) dengan pembahasan body of knowledge, capaian pembelajaran lulusan, dan bidang kajian.

(Red & Foto: AS)

By admintp

Laman Resmi Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *