Semarang — Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta mengadakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di pabrik jamu Jago Semarang. KKL tersebut merupakan mata kuliah wajib yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara nyata tentang pengetahuan yang diperoleh dalam kuliah. KKL di pabrik jamu Jago Semarang dilaksanakan pada Senin (05/08) mulai pukul 09.00 WIB sampai 12.00 WIB yang diikuti oleh 35 mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta angkatan 2021.
Adapun pemilihan tujuan KKL di pabrik jamu Jago Semarang bukan tanpa alasan. Pabrik jamu Jago Semarang dipilih karena salah satu profil lulusan Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta adalah asisten penyehat tradisional. Ditambah lagi, dalam struktur kurikulum, terdapat mata kuliah yang mendukung profil lulusan tersebut, misalkan Herbalogi dan Budidaya Tanaman Obat. Selain memperkuat profil lulusan, KKL tersebut juga diharapkan memberikan gambaran nyata tentang tata laksana membuat ramuan jamu beserta peraturan legalnya dan mendorong para mahasiswa untuk berwirausaha dengan memproduksi obat herbal. Di sisi lain, ketika para mahasiswa kelak bekerja sebagai asisten penyehat tradisional, para mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan yang mumpuni dalam bidang jamu dan penyembuhan menggunakan herbal.
Terdapat serangkaian acara KKL. Dimulai dari sambutan pihak pabrik jamu Jago Semarang, dilanjutkan dengan penjelasan tentang sejarah pabrik jamu Jago Semarang serta pemutaran company profile pabrik jamu Jago Semarang dan museum rekor MURI. Setelah itu, dilaksanakan sesi tanya-jawab antara para mahasiswa kepada pihak pabrik jamu Jago Semarang. Acara diakhiri dengan sesi minum jamu kunyit asem yang disediakan oleh pabrik jamu Jago Semarang kemudian keliling pabrik untuk melihat bahan-bahan yang digunakan untuk membuat jamu dan mempelajari penjualan produk jamu. Para mahasiswa juga berjalan-jalan di museum MURI.
KKL tersebut mendapatkan respons positif dari para mahasiswa. Selain antusiasme yang ditunjukkan pada sesi tanya-jawab dan jalan-jalan dalam mengamati bahan jamu, juga ditunjukkan dari pengakuan para mahasiswa. “Saya bisa mendapatkan ilmu yang bisa berguna bagi mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi karena sangat sesuai dengan materi kuliah yang telah dipelajari. Selain itu, KKL ini juga bisa menjadi wawasan untuk kelak jika saya dan teman-teman menjadi supplier atau pemasok tanaman tanaman jamu,” ucap Muhammad Eri Erdetya. “KKL ini membuat saya menjadi lebih paham dan mendapat wawasan lebih banyak terkait dengan pembuatan, peracikan, hingga proses pemasaran jamu tradisional. Saya merasa ilmu dari kunjungan kali ini dapat menjadi salah satu bekal saya dalam bekerja setelah lulus nanti,” jelas Siti Rahma Lailatul Qodriya.
(Red & Foto: Saif)