Sukoharjo — Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta merupakan salah satu program studi di bawah naungan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta. Program studi tersebut berdiri secara resmi pada 11 April 2016 berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor 2012 Tahun 2016. Pada Surat Keputusan tersebut, program studi Tasawuf dan Psikoterapi pada awalnya masih bernama program studi Akhlak Tasawuf. Kemudian, Kementerian Agama Republik Indonesia lewat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor 6421 Tahun 2016 tentang Penyesuaian Nomenklatur Program Studi Pada Institut Agama Islam Negeri Surakarta tanggal 14 November 2016 dan Peraturan Menteri Agama Nomor 33 Tahun 2016 mengeluarkan peraturan baru tentang nomenklatur, sehingga program studi Akhlak Tasawuf berubah menjadi program studi Tasawuf dan Psikoterapi.
Berdasarkan surat keputusan tersebut, maka Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta menginjak usia ke-8 tahun. Pada usia Tasawuf dan Psikoterapi yang ke-8 tersebut, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta mengadakan serangkaian kegiatan. Dimulai dari pembacaan Al-Qur’an 30 juz oleh para mahasiswa pada tanggal 11 April 2024. Harapannya, dengan amal membaca Al-Qur’an doa dan harapan untuk Tasawuf dan Psikoterapi dapat lebih terijabah.
Acara dilanjutkan dengan doa khataman dan halal bi halal pada tanggal 19 April 2024 yang dihadiri oleh dosen dan mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta. Acara tersebut bertempat di aula Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta mulai pukul 16.00 WIB sampai 17.30 WIB. Acara diawali dengan sambutan dari Ketua Umum HMPS Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta, Muhammad Eri Erdetya; Ketua Jurusan Psikologi dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta, Dr. Retno Pangestuti, M.Psi., Psikolog; dan Koordinator Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta, Vera Imanti, M.Psi., Psikolog. Dalam sambutannya, semua menaruh harapan yang sama, yaitu Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta semakin berkembang serta mampu bersaing di dunia global dengan mengusung nilai keislaman dan kearifan lokal sesuai dengan visi glokalisasi yang diusung oleh UIN Raden Mas Said Surakarta. Para dosen yang juga hadir adalah Lintang Seira Putri, S.Psi., M.A. (Sekretaris Jurusan Psikologi dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta), Ahmad Saifuddin, M.Psi., Psikolog, M. Agus Wahyudi, S.Ag., M.Psi., M.Ag., Siti Fathonah, S.Th.I., M.A. (Koordinator Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Raden Mas Said Surakarta), Dr. Hamdan Maghribi, S.Th.I., M.Phil., dan Fathurrohman Husein, M.S.I selaku narasumber.
Setelah sambutan, dilanjutkan dengan acara launching logo SEMESTA. SEMESTA (Semarak Meraih Spiritual Bersama Tasawuf dan Psikoterapi) merupakan acara akbar tahunan yang diadakan oleh HMPS Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta. Acara tersebut terdiri dari serangkaian diskusi, seminar nasiona, dan lomba nasional, baik akademik maupun nonakademik. SEMESTA ini rencana diadakan pada Mei 2024.
Berikutnya adalah acara inti yang diisi dengan tausiyah oleh Fathurrohman Husein, M.S.I. (Koordinator Program Studi Manajemen Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta). Dalam tausiyahnya, Fathurrohman Husein menyampaikan untuk tetap istikamah dalam beribadah pasca Ramadan. Selain itu, Fathurrohman Husein juga menyampaikan bahwa pentingnya bermaafan setelah Ramadan karena bermaafan adalah cara agar dosa dengan sesama manusia dapat terlebur setelah mendapatkan ampunan dari Allah SWT di bulan Ramadan.
Acara berikutnya adalah doa yang disampaikan oleh Dr. Hamdan Maghribi, S.Th.I., M.Phil. (dosen Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta). Setelah memimpin doa, Hamdan Maghribi memimpin ikrar halal bi halal. Selepas ikrar, Hamdan Maghribi menegaskan bahwa setelah saling meminta maaf dan memaafkan, bukan berarti menjadi bebas untuk melakukan kesalahan lagi. Justru dengan bertaubat kepada Allah SWT dan sesama manusia, seharusnya menjadi lebih dekat dengan Allah SWT dan perilakunya lebih terjaga. Acara ditutup dengan jabat tangan antara dosen dan mahasiswa serta foto bersama.
(Red: Saif, Foto: HMPS TP)