Karanganyar – Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Surakarta mengadakan workshop review kurikulum kampus merdeka pada hari Selasa (15/09) di hotel Syariah, Colomadu, Karanganyar. Dua narasumber diminta untuk mendampingi proses review kurikulum kampus merdeka, yaitu Prof. Dr. Phil. Al Makin, M.A. (Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) dan Prof. Dr. Imam Taufik, M.Ag. (Rektor UIN Walisongo Semarang). Program studi Tasawuf dan Psikoterapi turut serta dalam workshop tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Imam Taufik, M.Ag. menyampaikan pengalaman dari UIN Walisongo Semarang terkait kurikulum kampus merdeka, mulai dari perumusan, sosialisasi, sampai dengan perubahan menuju kurikulum kampus merdeka dan penerapan kurikulum kampus merdeka. Kurikulum kampus merdeka meniscayakan perubahan. Maka, ketika ingin menerapkan kurikulum kampus merdeka, suatu perguruan tinggi hendaknya mempersiapkan diri untuk mengubah kurikulumnya. Perubahan pada aspek juga bisa dilakukan untuk menyesuaikan kurikulum kampus merdeka, misalkan pengaturan untuk dosen, beban studi mahasiswa, komposisi mata kuliah, bentuk penghargaan mahasiswa, sanksi mahasiswa, bimbingan akademik, dan tugas akhir mahasiswa. Berbagai perubahan tersebut bertujuan untuk mempermudah proses belajar mahasiswa.
Kurikulum kampus merdeka, meskipun mengubah kurikulum untuk melonggarkan birokrasi serta memudahkan mahasiswa dan dosen, tetap menyertakan berbagai regulasi untuk mengatur kinerja dosen dan kualitas mahasiswa. Mengubah kurikulum bukan proses yang mudah. Maka, ketika kurikulum kampus merdeka sudah dirumuskan dan direncanakan, maka konsep kurikulum kampus merdeka sebaiknya disosialisasikan ke setiap komponen perguruan tinggi. Sosialisasi ini bertujuan untuk menyamakan visi dan menunjang keberhasilan penerapan kurikulum kampus merdeka. (AS)