Sukoharjo – Jumat (17/07), Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Surakarta mengadakan audit mutu internal (AMI). Berperan sebagai auditor adalah Dr. Khuriyah, S.Ag., M.Pd, Dr. Hj. Khoiriyah, M.Ag, Drs. Subanji, M.Ag., Dr. Rial Fuadi, M.Ag., dan Muh. Zumar Aminuddin, S.Ag., M.H. Hadir dalam acara AMI adalah Dr. Islah, M.Ag. selaku dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Dr. Hj. Kamila Adnani, M.Si. selaku wakil dekan bidang akademik dan pengembangan lembaga, dan Zaenal Muttaqin, S.Ag., M.A., Ph.D. selaku wakil dekan bidang keuangan dan sarana-prasarana, Gugus Kendali Mutu, seluruh ketua program studi dan sekretaris program studi di bawah Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, beserta para tenaga kependidikan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah.
Keseriusan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Surakarta bersama program studi dalam mempersiapkan AMI terlihat dari serangkaian rapat antara jajaran dekanat, Gugus Kendali Mutu, program studi, dan para tenaga kependidikan. Puncak persiapan terjadi pada hari Kamis (16/07) dengan mempersiapkan kelengkapan dokumen dan mengecek ulang kelengkapan dokumen. AMI pada tahun 2020 ini berbeda dengan proses AMI di tahun sebelumnya. Jika AMI di tahun sebelumnya masih mengacu pada sistema kreditasi tujuh standar, maka AMI pada kali ini sudah menggunakan sistem akreditasi sembilan standar. Program studi Tasawuf dan Psikoterapi bersama program studi lain berpartisipasi untuk mensukseskan acara AMI. AMI tersebut bertujuan untuk mengaudit berbagai kegiatan dan agenda Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Surakarta beserta seluruh program studi di fakultas tersebut, mulai dari dokumen persiapan, pelaporan, sampai dengan alur-alur berbagai agenda dan kegiatan yang ada di fakultas dan program studi. Bagi program studi Tasawuf dan Psikoterapi, AMI tahun 2020 tersebut menjadi pembelajaran berharga sebagai persiapan akreditasi dengan sistem sembilan standar mengingat program studi Tasawuf dan Psikoterapi terakreditasi B pada tahun 2019 dengan sistem tujuh standar.
AMI menjadi pembelajaran berharga, baik bagi fakultas maupun program studi karena menjadi kegiatan untuk mengetahui kondisi sebenarnya. Apabila terdapat kelebihan, maka perlu dipertahankan dan dijadikan ciri khas. Adapun jika terdapat keterbatasan, maka bisa menjadi evaluasi bersama untuk meningkatkan kualitas. Terlebih lagi, pada saat ini sistem akreditasi berubah menjadi sistem akreditasi sembilan standar. Program studi terakhir di Fakultas Ushuluddin dan Dakwah yang terakreditasi terakhir dengan sistem lama adalah Tasawuf dan Psikoterapi (terakreditasi B) dan Manajemen Dakwah (terakreditasi B). Adapun program studi lain, misalkan Aqidah dan Filsafat Islam, Ilmu Al Qur’an dan Tafsir, Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bimbingan dan Konseling Islam, serta Psikologi Islam sedang mempersiapkan akreditasi dengan menggunakan sistem sembilan standar. (AS)