Yogyakarta – Rabu (24/06), Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Surakarta mengadakan rapat kerja. Rapat kerja diadakan di Hotel 1O1 Yogyakarta dengan mengikuti protokol kesehatan. Rapat kerja tersebut dihadiri oleh Rektor IAIN Surakarta yang membuka acara, serta diikuti oleh dekan, para wakil dekan, ketua program studi dan sekretaris program studi seluruh program studi, dan perwakilan organisasi kemahasiswaan. Program studi Tasawuf dan Psikoterapi diwakili oleh Supriyanto, S.Ud., M.Ud. (Ketua Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi) dan Ahmad Saifuddin, M.Psi., Psikolog (Sekretaris Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi). Adapun dosen program studi Tasawuf dan Psikoterapi yang lain, Siti Fathonah, M.A., mewakili jurnal Al A’raf.
Ketika sambutan, rektor IAIN Surakarta, Dr. Mudofir, S.Ag., M.Pd. menyampaikan beberapa poin. Pertama, rapat kerja fakultas bertujuan untuk menentukan arah membentuk satu langkah menuju keunggulan. Kedua, rapat kerja juga ditujukan untuk mencermati kecenderungan kebijakan institut terkait moderasi beragama. Hal ini memperkuat langkah gerak IAIN Surakarta dan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah untuk membumikan gaya beragama yang moderat. Ketiga, setiap fakultas termasuk Fakultas Ushuluddin dan Dakwah didorong untuk mengembangkan kualitasnya. Dalam hal ini, dekan harus memobilisasi dosen untuk tercapainya peningkatan kualitas.
Keempat, anggaran harus terserap dengan optimal sehingga setiap program studi harus menyelenggarakan kegiatan yang tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan. Kelima, rapat kerja hendaknya juga membahas tentang perubahan, misalkan setiap program studi didorong untuk mengoptimalkan sarana digital. Salah satu contohnya adalah membuat saluran YouTube dan memperbanyak konten yang mendukung pembelajaran. Keenam, ajaran Islam harus diimplementasikan secara kontekstual dan terbuka. Dalam hal ini, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah memiliki peran penting karena banyak memiliki program studi keislaman.
Pada cara rapat kerja tersebut, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Surakarta, Dr. Islah, M.Ag., juga menyampaikan beberapa hal. Pertama, menjelaskan tentang rancang bangun untuk tahun 2020 – 2024. Rancang bangun tersebut diturunkan dari visi IAIN Surakarta, yaitu menjadi World Class University di level Asia Tenggara dalam kajian Islam dan sains yang terintegrasi dengan kearifan lokal pada 2034. Dengan demikian, kurikulum pembelajarannya harus mengandung integrasi antara keislaman, sains modern, dan kearifan lokal. Dalam mencapai visi tersebut, maka perlu menyusun Rencana Induk Pengembangan dengan tahapan temata, tanggap, tangguh, dan tuladha, yang setiap tahap dijalankan selama empat tahun. Kedua, menjelaskan sejarah singkat IAIN Surakarta agar setiap dosen memahami sejarah tersebut untuk memunculkan rasa memiliki sehingga terdorong meningkatkan kualitas program studi di bawah naungan FUD.
Ketiga, IAIN Surakarta sudah memiliki 11 program studi yang terakreditasi A, dua program studi di antaranya adalah program studi di FUD yaitu Aqidah dan Filsafat Islam serta Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, sedangkan program studi lain terakreditasi B termasuk program studi Tasawuf dan Psikoterapi. Berdasarkan hal ini, Dr. Islah, M.Ag. mendorong seluruh program studi untuk mencapai akreditasi unggul. Selain itu, kualitas dosen juga harus ditingkatkan lagi. Keempat, perlu perbaikan database alumni dan diberdayakan untuk kepentingan lembaga.
Kelima, jurnal di FUD – yaitu Al A’raf dan Al Balagh – sudah terakreditasi Sinta peringkat 2. Selain itu, FUD juga memiliki tiga jurnal baru yang sudah terindeks Moraref, yaitu Academic Journal of Psychology and Counseling, Academic Journal of Dawa and Communication, dan Academic Journal of Islamic Principles and Philosophy. Kualitas jurnal ini harus dijaga dan ditingkatkan. Keenam, rencana untuk meningkatkan ruang dan sarana untuk laboratorium serta setiap personel di FUD dan program studi.
Ketujuh, visi FUD diperbarui menjadi Unggul Dalam kajian Ilmu Keislaman dan Sosial Humaniora Yang Terintegrasi Dengan Kearifan Lokal. Oleh karena itu, visi ini diwujudkan dalam bentuk moderasi Islam serta integrasi keilmuan dan keislaman. Dalam mewujudkan visi ini, maka harus tanggap dan cepat, inovatif, serta mandiri. Kedelapan, memperluas kerja sama bukan hanya antarkampus, tetapi juga dengan pesantren, LSM, ormas, dan lembaga luar negeri. Kesembilan, meningkatkan tata kelola manajemen organisasi dengan prinsip kredibel, akuntabel, adil, transparan, dan bertanggungjawab.
Selain pengarahan dari rektor IAIN Surakarta dan dekan FUD, acara rapat kerja juga melaksanakan rapat komisi untuk membahas pencapaian berbagai tujuan fakultas dan program studi dengan berbagai rancangan agenda. Acara rapat kerja dilaksanakan sampai pada Jumat 26 Juni 2020. Program studi Tasawuf dan Psikoterapi bersiap untuk mengimplementasikan rancangan agenda yang telah disusun di tahun 2021 sambil melaksanakan agenda tahun 2020.